Assalamualaikum kawan.,
Aku Aceh, propinsi paling ujung barat Indonesia. Ahh, sebetulnya aku sangat yakin kalian telah mengenalku. Sewaktu mendengar ‘Sabang’, ‘Saman’, atau ‘Cut Nyak Dhien’ disebut, aku yakin sekali kalian akan langsung ingat padaku. Iyaa kan?! 😀
Tapi kawan, sejujurnya aku sungguh tidak puas kalau kalian hanya sebatas mengenalku, mengetahui sedikit saja tentang diriku. Aku ingin kita bisa berteman, menghabiskan waktu luang bersama. Aku ingin kalian berkenan bertamu ke rumahku, lalu kita akan bermain, bercengkerama di manapun di setiap sudut rumahku yang kalian suka.
Kawan, apa kalian menyukai pantai? Aku memiliki sejumlah pantai yang aku yakin kalian pasti akan betah berlama-lama di bibirnya. Pantai Iboih salah satunya. Pantaiku yang satu ini memiliki pasir putih dengan ombak yang tenang sehingga nyaman buat berenang. Trinity – Naked Traveler bahkan menobatkan pantaiku ini sebagai salah satu dari ‘Sembilan Pantai di Indonesia Yang Paling Nikmat Untuk Berenang’. Nah, kan! Letaknya yang tersembunyi dan dikelilingi pepohonan lebat membuat pantaiku yang satu ini menjadi nyaman juga untuk sekedar leyeh-leyeh, menikmati angin laut sambil membaca atau bercengkerama.

Kalau kalian gemar ber-snorkeling, aku jamin kalian tidak akan kecewa. Di Pantai Iboih kalian bisa bertemu dengan octopus, stingray, serta ikan-ikan karang lainnya yang berseliweran diantara terumbu karangku nan cantik, di kedalaman lautku yang berwarna hijau toska. Kalian bahkan tidak perlu terlalu jauh berenang ke tengah lautan untuk menikmati ini semua. Dan kalau kalian pandai menyelam, akan aku perlihatkan pada kalian formasi gunung berapi yang berada di bawah permukaan laut, yang telah memisahkan Pulau Weh-ku dengan ujung pulau Sumatra.
Dari Pantai Iboih, aku akan mengajak kalian mengunjungi taman lautku di Pulau Rubiah. Aku yakin kalian tak akan berhenti berdecak karena kagum akan keindahan alam bawah lautnya yang bak akuarium raksasa. Disini kalian bisa bertemu dengan bermacam jenis ikan tropis seperti gigantic clams, angel fish, school of parrot fish, lion fish, dan sea fans serta ikan batu karang seperti kerapu dan cumi-cumi.

Tidak jauh dari Pantai Iboih, aku masih memiliki pantai berpasir putih lain yang gak kalah menawan rupanya, bernama Pantai Gapang dan Pantai Sumur Tiga. Kita bisa bermain disini selepas dari Iboih, kalau kalian mau. Di Pantai Gapang, aku akan mengajak kalian bermain selancar angin, jet ski, ski air, atau berkeliling mengitari pulau dengan perahu. Di Pantai Sumur Tiga aku akan menantang kalian memancing dengan menumpang perahu nelayan. Kalau beruntung, kita akan bertemu lumba-lumba di tengah perjalanan. Asyik, kan?! 😆


Menjelang senja, aku akan mengajak kalian bersantai di bibir Pantai Kasih, sambil menikmati Kopi Aceh, kita akan mengantar matahari beranjak pergi. Kemudian malam harinya, akan kujamu kalian dengan hidangan kuliner khas rumahku: Mie Kepiting dan Sate Gurita. Aku yakin kalian pasti suka. 😉

Kawan, apa kalian sudah mulai tergiur untuk main ke rumahku? Aku bahkan sudah tidak sabar, ingin segera berjumpa dan bermain bersama. Kalau nanti kalian kesulitan menemukan rumahku, bertanyalah pada @iloveaceh atau kunjungi I Love Aceh Official Blog yaa, mereka akan dengan senang hati memberikan informasi yang kalian cari.
Sampai bertemu di rumahku, Kawan 🙂
Trip dari Aceh sampe Lampung mantep banget kali yaaa… “Aceh, undang aku ke sana ya!”
LikeLike
aku juga mau Om, diundang ‘Aceh beneran’
LikeLike
Sepertinya aceh menawarkan banyak view pantai yang menarik untuk dijelajahi ya… tambah lagi foto-fotonya yang bisa bikin ngiler dong, ukuran foto sekarang terlalu kecil untuk dipelototi…. btw thanks buat tulisannya
LikeLike
Sepertinya aceh menawarkan banyak view pantai yang menarik untuk dijelajahi ya… tambah lagi foto-fotonya yang bisa bikin ngiler dong, ukuran foto sekarang terlalu kecil untuk dipelototi…. btw thanks buat tulisannya
LikeLike
aceh bukan cuma sabang tapi yang menonjol emang sabang yang telah jadi rujukan para diver dunia. ngomong2 tentang kopi, kopi aceh ini emang jos gandos kotos-kotos 😀
LikeLike
Keren-keren ih yang ikut I Love Aceh Story.. *jadi minder*
LikeLike
Dear Aceh, sudah lama aku mendengar namamu, dan lama pula kuimpikan elokmu, dalam samar aku selalu yakin akan cantikmu.
Terima kasih telah bercerita tentangmu, dan terima kasih untuk undanganmu, semoga Tuhan mentakdirkan kita untuk bertemu, bertamu ke rumahmu, membawa rindu yang mendekap.
Dan ketika saat pulang tiba, biarlah cinta terbungkus dalam senyum, aku akan pulang dengan cerita
LikeLike
aceh…menurut q satu kata yang masih terngiang jelas dalam ingatan
11 bulan merantau di aceh
aku mencicipi dasyat.nya melakukan pendakian di taman nasional gunung leuser
aku merasakan damainya di danau laut tawar takengon.aceh tengah
aku merasakan dinginya angin laut saat tidur di pelabuhan U Lheu Lee gara2 ketinggalan kapal ke fery ke sabang
aku merasakan kejaran kera di monkey hill saat hendak menuju titik 0km, merasakan sambutan ramah di dinas pariwisata sabang..merasakan asinya iboih sampai bau belerang di mini vulcano, juga berlarian di pantai keunekai dan pantai kasih..berbilas diri di air terjun, dan melihat anak lecil.menjaring ikan di danau aenuk laut…
aku msh ingat merasakan jalan yg dipenuhi sapi saat menuju kecamatan lhoong hingga puncak geurute
merasakan hamparan pasur putih yang tiada habisnya
aku msh ingat saat terpanggang dari kaki gunung seulawah melintas ke pesisir utara. aceh…
aku msh ingat saat menyebrang ke pulau nasi, mesin kapal.mati…:-(
aku msh ingat saat berdiri di mercusuar wiliam di pulau nasi, desa meulingge…drsa terbarat negara ini..
aceh…oh aceh…
kappan q bisa berjumpa.lagi…
kapan q bisa merasakan paras alam mu yg indah lagi
kapan q bisa berlarian di pasir putih brrbackground hijau toska air pantaimu…
LikeLike
Ralat sedikit mas Ghozali, mercusuar Willems Torren adanya di Pulau Breueh, bukan Pulau Nasi. Salut aku, 11 bulan di Aceh udah kemana-mana. Aku yang udah 5 tahun masih banyak yang belum aku kunjungi..
LikeLike
Top list banget lah Aceh harus dikunjungi! mantap bikin mupeng tulisannya 🙂
LikeLike
Sabang,
keindahan alam-mu masih dipelupuk mata,
segar udara-mu masih dipenciumanku,
kecipak ombakmu, masih terasa menjilat kakiku,
dan rindu yang tertinggal, gelisah untuk kujumpai lagi
LikeLike
saya selalu keracunan sama artikel terkait aceh khususnya yang ini nih PULAU WEH >___<, obatnya emang harus ngetrip kesana..
LikeLike
udah lama emg pengen ke aceh.. syg perjalanan dari selatan pulau sumatera kesana lumayan menguras tenaga, waktu n dompet..
nabung dulu ya Aceh..
tunggu aku ya 🙂
LikeLike
INDONESIA memang negara paling sempurna alamnya. Di ujung timur, Papua tersenyum. Di ujung barat pun, Aceh melambai. Terima kasih telah mengajak pembaca mengintip ujung barat Indonesia. Boleh lo berkunjung ke nindyaherdianti.blogspot.com untuk mengintip secuil kisah di timur. hehe. 🙂
LikeLike
Aceh emang luar biasa
LikeLike